CERITA: SAAT MENGENANG MU AYAH

SAAT MENGENANG MU AYAH

Begitu usang nisan itu, walau hanya masih di semen, dan sebongkah batu di kepala dan di kaki yang terbujur di pembaringa.

Ayah...
Alangkah indahnya saat mengenang mu yah..
Engkau sosok yang baik dan menjadi kebanggaan putra putri mu yah, tidak kah ayah pernah melihat ibu, sendiri membesarkan kami, memikul beban yang sangat berarti, Engkau pergi begitu pagi disaat kami belum mengerti tentang arti hidup ini yah.

Ayah...
Kisah mu selalu terbayang disaat ibu bercerita pada moment moment bersar dengan mu, Seperti saat ini, disaat lebaran sudah di depan mata, Ibu selalu cerita kalau ayah selalu sibuk dengan pakaian baru kami, Tepi saat ini, kami memikirkannya sendiri.
 

Ayah...
Kami berharap engkau selalu tersenyum di balik lipatan tangan mu seraya hadapanmu ke kiblat, biarkan kami mencari arti hidup seperti mu yah, menjadi kebanggaan keluarga dan sahabat mu.


Ayah..
Akankah kita bersama lagi di kemudian hari?
Akankah hari itu menjadi hari yang engkau nanti?
Doa kami selalu memanjat agar engkau selalu bahagia di sisiNya yah.
Terkadang berlinang air mata ku disaat melihat ibu, yang selalu menunjukkan ketabahannya disaat ayah tiada lagi disisinya, ia hanya menangis disaat kami pergi, ia menangis di saat kami terlelap, Sesekali ia mencuri perhatian kami tuk menatap foto mu di dinding yah, kami yakin ia masih mencintai mu yah, tapi ibu malu yah, tenanglah engkau di alam mu Ayah ku, kelak agar kita bisa bersama lagi....


I love You Ayah

By: Win Konadi Zuhra
Editing: Wien Sahara Abdullah M. Ali

0 Response to "CERITA: SAAT MENGENANG MU AYAH"

Posting Komentar